Senin, 16 Agustus 2010

Anak Mts Bikin Film (Sumber majalah Sabili)


MTS at-Taqwa 03 Babelan, Kabupaten Bekasi, mengajarkan siswanya membuat film. Dalam waktu singkat, sekitar sebulan, mereka sudah bisa sendiri tanpa harus dibimbing lagi.
Hakim, guru bahasa Indonesia, tidak mau mengajarkan teori saja. “Siswa bisa bosan kalau hanya mendengar penjelasan guru, mencatat, dan mengerjakan soal saja,” ungkapnya.
Dia melakukan inovasi dengan mengadakan praktek reportase  untuk para siswanya. Ketika praktek siswa harus berhasil menembus narasumber sekaligus mewawancarainya. Dia hanya mengarahkan bagaimanapun caranya harus bisa menembus nara sumber.
“Jangan lupa menyusun pertanyaan yang mau disampaikan,” itu saja yang disampaikan Pak Abeng Hakim.
Bermodal kamera milik Pak Abeng Hakim sendiri. “Maka semakin mudah kami praktek wawancara dan membuat film dokumenter,” ujarnya.
Ketika praktek, siswa diwajibkan merekam dalam bentuk audio-visual. Hasil wawancara mereka biasanya terekam dengan kamera atau telpon seluler. “Momen apapun kami usahakan terdokumentasikan dalam bentuk liputan-liputan,” jelas Dahli Ahmad, S.Pd. salah seorang guru.
Sebagai salah seorang pembimbing kegiatan ekstra broadcast & journalist, Dahli pada awalnya mengarahkan pada peliputan budi daya ikan lele di desa Kedung Pengawas Babelan, milik Sumirta.  film yang berdurasi 11 menit ini berhasil dibuat selama satu pekan.
Bukan hanya itu, film dokumenter berjudul, ”Asa diujung Cerita” juga berhasil dibuat, dan menyabet juara I lomba film dokumenter antar madrasah tingkat nasional yang diselenggarakan Departemen Agama, di Malang 31 Juli kemarin.
Mendengar prestasi tersebut, Bupati Bekasi, Sa’aduddin berharap, “Semoga dengan kegiatan ekstra ini siswa semakin kreatif, tingkatkan terus,” tegasnya.
Firdaus Basuni, Direktorat pendidikan madrasah Departemen Agama, mengatakan, kegiatan semacam ini sangat bagus untuk meningkatkan kreatifitas siswa.
“Bukan hanya siswanya saja, gurunya kalau bisa ikut berpartisipasi agar tidak ketinggalan.”
Jaja Jaelani, kepala Departeman Agama kabupaten Bekasi juga menunjukkan apresiasinya.
“Ini menunjukkan kreatifitas siswa yang sangat baik. Juga menunjukkan kalau siswa MTS tidak hanya pintar ngaji saja, tapi juga bisa bikin film,” jelasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar